Selasa, 02 April 2013

Inilah Alasan Harry Tanoe pimpinan MNC Sky Vision, Melepas Hak Siar piala Dunia 2014

Pengusaha Harry Tanoesoedibjo tidak merasa kalah dalam tender hak siar piala dunia 2014 yang dimenangkan grup Bakrie atau liga champion oleh SCTV. Grup MNC memiliki batasan penawaran tender. Saat harga sudah melebihi limit, ia memilih mundur.

"Piala dunia akan rugi karena (tender hak siar) kegedean. Kalau kita ambil, justified untuk menguntungkan investor publik," kata Harry, Group CEO MNC usai listing perusahaan televisi berbayarnya, PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY) di Jakarta, Senin (9/7/2012).

Rudy Tanoesoedibjo, adik Harry Tanoe pimpinan MNC Sky Vision menambahkan, dengan tidak adanya satu program olahraga eksklusif seperti piala dunia tidak mempengaruhi kinerja perusahaan.

Hajatan sepakbola terakbar di dunia ini bersifat jangka pendek. Masih banyak konten televisi berbayar lain yang menjadikan pelanggan MNC Sky Vision. "Ini hanya sebulan, dan tahun depan nggak ada piala dunia lagi, pendapatan bisa turun. Ini nggak sehat," ucap Rudy.

"Pelanggan kita sudah biasa, karena sebelumnya kita juga tidak menyiarkan (piala dunia). Sesuatu yang terlalu mahal diatas kepantasan harga, kita tinggal," jelasnya.

Demi memanjakan pelanggan Indovision, Okevision atau Top TV, perseroan siap menambah 8 program ekslusif baru. Pendapatan rata-rata per pelanggan atau Average Revenue per User (ARPU) diharapkanmeningkat 2,36% hingga akhir tahun ini.

"Kami sedang menjajaki penambahan 5-10 program baru. Namun realistisnya sekitar 8 program. Masih dalam pembicaraan serius, termasuk salah satunya yaitu Ultimate Fighting Championship (UFC)," tambah Rudy.

Program didapatkan secara ekslusif dari luar negeri dan kombinasi dari program internal grup MNC.
"Saat ini ARPU kami sudah mencapai Rp 127 ribu. Di akhir tahun kami perkirakan dapat mencapai Rp 130 ribu. Rata-rata pelanggan telah menggunakan jasa kita selama 7-8 tahun," imbuhnya.
 
Sumber : detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar